Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
570 views

Tags

glncerita rakyatw.r. supratman: guru bangsa indonesia

W.R. SUPRATMAN: GURU BANGSA INDONESIA


  27 Jan 2020 - 12:05 pm (5 year ago)
  Content Language : Indonesian
   
Category  : Education

Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke selama ratusan tahun berada di bawah kendali kolonial negara-negara Eropa. Akibatnya, hasil pertanian, barang tambang, dan kekayaan lainnya tidak dapat dinikmati oleh masyarakat nusantara sebagaimana mestinya. Enam negara bergantian menguasai Indonesia dalam rentang waktu yang berbeda. Portugis menguasai Malaka pada tahun 1511 M. Pada Tahun 1521 Spanyol menguasai Tidore dan Ternate. Inggris dengan taktik EIC (East India Company) menguasai perdagangan Sumatra, Sulawesi, dan Jawa. Belanda dengan taktik yang diawali dengan VOC (Vereenigde Oost-Indische Compangnie) sangat menguntungkan mereka dan teramat merugikan kita. Kemudian, datang lagi Inggris pada tahun 1811—1816 M yang mengalahkan Belanda di Batavia atau Jakarta sebagai jantung Indonesia. Sejak praktik kolonial awal dimulai, sesungguhnya perlawanan dari kerajaan atau kesultanan yang ada di seluruh Indonesia sudah dan terus berlangsung. Tokoh perlawanan bersama rakyat tak pernah berhenti mengadakan perlawanan di seantero negeri. Memasuki abad XX gelombang perlawanan terhadap penjajah tidak lagi bercorak kedaerahan, tetapi sudah bergerak menuju persatuan dan kesatuan atau nasionalisme. M. Hutauruk dalam buku Gelora vi Nasionalisme Indonesia (Erlangga, 1948) menyimpulkan beberapa hal terwujudnya nasionalisme Indonesia, antara lain (1) makin banyaknya kaum pelajar-mahasiswa; (2) Jepang sebagai bangsa Asia ternyata mampu mengalahkan bangsa Rusia yang notebene Eropa (1904— 1905); (3) di bawah pimpinan Mustafa Kamal Pasya Turki modern menularkan spirit kebangkitan; (4) patriotisme R.A. Kartini yang menggugat kebijakan Belanda; (5) Sarikat Dagang Islam (SDI pada 1905) yang kemudian menjadi Sarikat Islam (SI) dan bermetamorfose menjadi Partai Sarikat Islam Indonesia (PSII) yang disusul dengan pembentukan sejumlah partai dengan beragam ideologi; (6) Budi Utomo (1905); dan (7) Ki Hajar Dewantara lewat konsep pendidikan nasional. Pada tahun 1928 dengan peristiwa Sumpah Pemuda yang luar biasa itu adalah hentakan sejarah untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan di tengah keragaman latar belakang, termasuk etnis dan keyakinan. Indonesia terdiri atas 1.340 suku bangsa, 748 bahasa, dan 782 kerajaan atau kesultanan. Betapa besar Indonesia sehingga matahari butuh tiga kali untuk mengitarinya dan kita mengenalnya dengan istilah WIT (Waktu Indonesia Timur), WITA (Waktu Indonesia Tengah), dan WIB (Waktu Indonesia Barat). Penulis tuliskan kembali pada apa yang sering diingatkan Ahmad Mansur Suryanegara sebagaimana termuat dalam buku Api Sejarah (Salamadani, 2009) vii dan juga tulisan-tulisan lainnya yang serupa, guna mengingatkan kepada kita betapa besar dan kayanya negeri kita. Inggris Raya (244.046 km2 ), Rumania (237.500 km), Yunani (131.944 km2 ), bandingkan dengan Sumatra dan pulau sekitarnya (473.605,9 km2 ) . Perancis (547.026 km2 ), Spanyol (504.782 km2 ), Swedia (449.964 km2 ) bandingkan dengan Kalimantan (549.424 km2 ). Jerman (346.784 km2 ), Norwegia (386.64 km2 ), Polandia (312.677 km2 ), Italia (301.225 km2 ), bandingkan dengan Papua (421.951 km2 ). Swiss (41.280 km2 ), Denmark (43.069 km2 ), Belanda (41.160 km2 ), Belgia (30.513 km2 ), Austria (83.853 km2 ), Portugal (92.082 km2 ) bandingkan dengan Pulau Jawa dan Madura (132.174,1 km2 ), Provinsi Jawa Barat (44.170 km2 ), Provinsi Jawa Tengah (34.966 km2 ), atau Provinsi Jawa Timur (47.921,98 km2 ). Vatikan (0.44), Monako (1.81 km2 ), Luksemburg (2.586 km2 ), bandingkan dengan D.I. Yogyakarta (3.142 km2 ). Menurut sejarawan Ahmad Mansur Suryanegara dalam buku Api Sejarah, jika luas Indonesia memanjangmembentang dari barat ke timur Sabang hingga Merauke, sama dengan dari Greenwich, London-Inggris lantas melewati Eropa hingga Baghdad-Irak. Jika utara Indonesia Kepulauan Talaut dan selatannya Pulau Rote, itu sama artinya dengan dari utara negara Jerman sampai viii ke selatan negara Aljazair. Betapa luas wilayah nusantara seluas 22 negara Arab digabung menjadi satu, itulah luas wilayah Indonesia. Teks yang termuat dalam Sumpah Pemuda sangat menyemangati anak-anak bangsa untuk membangun kesadaran dan melaksanakan persatuan dan kesatuan. Para pemuda yang berani meneriakkan persatuan untuk Indonesia sebelum Indonesia merdeka bukan hanya bentuk keberanian menantang maut, tapi juga kemajuan intelektual dan wawasan geografi yang matang. Kita baca kembali teks Sumpah Pemuda: Pertama, Kami Putra dan Putri Indonesia Mengaku Bertumpah Darah yang Satu, Tanah Indonesia. Kedua, Kami Putra dan Putri Indonesia Mengaku Berbangsa Satu, Bangsa Indonesia.Ketiga, Kami Putra dan Putri Indonesia Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia Pilihan kata satu tanah air, satu bangsa, dan menjunjung satu bahasa adalah kesempurnaan para pemuda dalam membaca teritori Indonesia yang diwarnai keberbedaan pada banyak hal. Kesatuan ini dianggap sebagai perekat yang luar biasa guna mengumpulkan kekuatan pengusir penjajah. Tanpa persatuan, nusantara gampang dipecah dan diadu domba. Jarak antara peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 dan Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 relatif dekat. ix Apa yang bisa menjelaskan semua itu? Faktor terkuat adalah terciptanya persatuan dan kesatuan. Tidak ada kekuatan tanpa adanya persatuan dan kesatuan. Sumpah Pemuda telah memengaruhi sikap anak-anak bangsa untuk mengaku satu tanah air, satu bangsa, dan menjunjung satu bahasa persatuan. Salah seorang anak bangsa yang berjuang jauh sebelum Indonesia merdeka adalah W.R. Supratman. Banyak hal yang disumbangkan oleh W.R. Supratman untuk mewujudkan Indonesia raya dengan segala hal yang mengitarinya. W.R. Supratman pernah bekerja sebagai guru di Makassar kemudian wartawan di koran Pemberita Makassar, Pelita Rakyat (Makassar), Kaum Muda, Kaum Kita (Bandung), dan Sin Po (Jakarta). Dia adalah pencipta lagu Indonesia Raya dan sejumlah lagu kebangsaan lainnya serta penulis novelnovel perjuangan. Beliau juga pencipta Kartu Permainan bergambar sejumlah hewan yang ada di nusantara guna membangun jiwa kecintaan terhadap tanah air. Buku ini menelusuri perjuangan W.R. Supratman sebagai guru bangsa yang berjuang agar Indonesia menjadi negara yang merdeka, berdaulat, dan mengisi pembangunan untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Banyak pelajaran sangat berharga yang mesti diambil untuk generasi masa kini.

Link

W.R. SUPRATMAN: GURU BANGSA INDONESIA

View Web Embed